Saturday, July 3, 2010

Adaptive Structuration Theory (Marshall Scott Poole): Sebuah Review

Disarikan dari E.M. Griffin's A First Look at Communication Theory Fifth Edition

Poole menjelaskan inti yang dibahasnya dengan sinopsis bahwa anggota-anggota di kelompok-kelompok membentuk kelompok mereka sesuai dengan tindakan mereka di dalamnya. Berkali-kali orang membangun struktur atau rencana yang tidak nyaman bagi mereka tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka yang membuatnya. Pertanyaan mendasarnya adalah (1) apakah keadaan ini dapat berubah, dan (2) apakah anggota kelompok benar-benar diberikan kebebasan untuk membuat keputusan, ataukah ada aturan yang membatasi kebebasan itu? Pertanyaan pertama berhubungan dengan stability versus change. Sedangkan pertanyaan kedua berkaitan dengan free choice atau determined behavior. Inti adaptive structuration theory adalah membuat orang-orang itu menyadari aturan dan sumber-sumber daya yang mereka gunakan supaya mereka memiliki kontrol lebih akan apa yang mereka lakukan di dalam kelompok. Perubahan dalam suatu kelompok bisa terjadi hanya jika orang-orang di dalamnya sadar tentang tindakan mereka dalam kelompok ini kemudian melakukan sesuatu untuk mengubahnya.

Phasing Out The Phase Model
Sekelompok kecil peneliti di abad ke-20 percaya bahwa ada suatu pola komunikasi universal yang digunakan semua kelompok. Pola itu terdiri atas fase-fase, yaitu:
orientation—usaha yang tidak fokus karena kelompok belum memiliki tujuan yang jelas, hubungan di dalamnya tidak jelas Karena individu-individu di dalamnya belum saling mengenal dan para anggota butuh lebih banyak informasi.

conflict—ada perbedaan pendapat mengenai pendekatan masalah yang digunakan dan saling berargumentasi tentang pandangan mereka akan sesuatu, para anggota saling membenarkan posisi mereka.

coalescence—ketegangan diredukasi melalui negoisasi yang damai, para anggota mengadopsi solusi yang diterima semua anggota.

development—kelompok berkonsentrasi pada cara pelaksanaan satu solusi, para anggota terlibat dan mereka senang akan keterlibatan itu.

integration—kelompok fokus pada ‘tension-free solidarity’, bukan pada tugas, para anggota saling menghargai sebagai usaha untuk membentuk persatuan kelompok.

Namun Poole tidak yakin dengan fase-fase ini. Ia berpikir bahwa suatu proses pengambilan keputusan, sangat tergantung pada jika (if) dan kapan (when). Artinya, dalam situasi yang berbeda, proses pengambilan keputusan dalam kelompok juga akan berbeda. Ia beranggapan kompleksitas kelompok terlalu tinggi untuk direduksi untuk sekadar memprediksi urutan pengambilan keputusan yang spesifik. Poole berpikir bahwa para anggota kelompok dipengaruhi oleh struktur sosial seperti komposisi kelompok, jaringan komunikasi, hierarki status, syarat-syarat kerja, norma kelompok, dan tekanan peer. Karenanya, Poole melihat teori Giddens tentang orang dalam masyarakat sebagai ‘active agents’, sangat menarik. Bahwa setiap orang dapat bertindak dan memiliki kapasitas untuk membuat perbedaan. Poole melihat padangan Giddens ini bisa diadaptasi pada jenjang mikro dalam aktivitas kelompok kecil.

Structuration Menurut Giddens

Structuration mengacu pada “produksi dan reproduksi sistem sosial melalui penggunaan aturan dan sumber daya yang ada”. Giddens menggunakan kata interaction untuk merepresentasikan kepercayaannya bahwa orang relatif bebas bertindak seperti yang mereka inginkan. Aturan (rules) digunakan secara implisit sebagai resep untuk terus memperbaiki kehidupan. Sumber daya (resources) mengacu pada sifat-sifat, kemampuan, pengetahuan, dan hal-hal yang dimiliki setiap individu di dalamnya. Karena aturan dan sumber daya senantiasa berubah, structuration adalah suatu proses yang terus mengalir. Produksi sistem sosial berhubungan dengan ‘membuat realitas sosial’. Reproduksi adalah mempertahankan status quo bagi apa yang sudah ada sebelumnya.
Ini adalah inti dari teori Poole. Disebut adaptive structuration karena dia mengadaptasi teori strukturasi Giddens dari jejang makro, ke dalam jenjang mikro dalam kelompok kecil. Ia melihat bahwa kelompok, secara sengaja, menyesuaikan aturan dan sumber daya untuk mencapai tujuan mereka, di mana tiap-tiap individu punya kebebasan memilih dan turut andil dalam menghasilkan suatu perubahan.

Interaksi—Kepedulian akan Moralitas, Komunikasi, dan Kekuatan
Group structuration dibentuk oleh tindakan para anggotanya. Jika aturan dan sumber daya dalam suatu kelompok berubah, itu karena para anggotanya melakukan sesuatu untuk mengubahnya. Setiap anggota dalam kelompok, membawa moralitas, komunikasi, dan kekuatan ketika ia mengajukan pendapatnya dalam forum. Menurut Poole, ketiganya bersatu dalam setiap kegiatan kelompok. Ia mengatakan bahwa sulit menggunakan moral tanpa mempertimbangkan interpretasi—masalah makna―dan bagaimana mereka dibuat untuk diperhatikan―masalah kekuatan.

Penggunaan dan Penyalahgunaan Aturan dan Sumber Daya
Menurut Poole, rules adalah dalil yang mengindikasikan sesuatu harus dilakukan atau masalah apa yang baik dan buruk. Resources adalah material, yang dimiliki, atau perlengkapan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi atau mengontrol tindakan kelompok atau anggotanya.

Di dalam proses pengambilan keputusan, setiap kelompok mempunyai aturan main sendiri. Sebagian mengambil aturan pengambilan keputusan yang digunakan oleh organisasi formal yang terkenal seperti mekanisme voting di DPR. Ini disebut appropriation. Ini adalah salah satu bagian dari aturan yang digunakan. Namun terkadang aturan ini tidak murni digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Aturan yang digunakan bisa merupakan gabungan atau modifikasi dari dua atau lebih aturan yang diajukan.

Penyalahgunaan aturan terjadi ketika satu atau lebih individu dalam suatu kelompok ‘memanfaatkan’ rules atau resources yang dimiliki untuk mencapai tujuannya sendiri yang terkadang tidk ada sangkut pautnya dengan tujuan kelompok. Di dalam forum, setiap individu berusaha menggunakan kemampuan, kecerdasan, pengalaman, atau apapun yang mereka miliki, untuk mempengaruhi hasil akhir. Meskipun beberapa orang justru tidak menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya. Sebagian orang akan mendominasi forum sehingga bisa saja keputusan akhir yang nantinya diambil, lebih bersifat politis daripada rasional.

Menyelidiki Penggunaan Aturan dan Sumber Daya
Berkaitan dengan pengamatan tentang bagaimana penggunaan aturan dalam suatu kelompok. Ketika suatu aturan atau cara dipakai, selalu ada alasan di baliknya. Ada tujuan atau idealisme yang ingin dipertahankan atau diwujudkan. Ada nilai-nilai tertentu di balik penggunaan aturan itu. Begitu juga sumber daya. Apakah suatu kelompok atau individu-individu di dalamnya memanfaatkan segala fasilitas, kemampuan, atau pengetahuan yang dimiliki. Ada individu yang menggunakan sumber daya secara tidak tepat sehingga hasilnya jauh dari maksimal, atau sebaliknya.

Produksi Perubahan, Reproduksi Stabilitas
Selain membahas proses dalam kelompok, di sini akan dibahas juga mengenai produk yang diproduksi dan direproduksi melalui interaksi. Jika Poole membahas apa dan bagaimana membuat suatu keputusan, ia akan bilang bahwa produk akhirnya adalah produksi dan reproduksi. Jika keputusan yang diambil berbeda dengan keputusan yang sudah ada sebelumnya, kelompok itu sedang memproduksi perubahan. Sebaliknya, jika keputusannya sama dengan yang sudah ada sebelumnya, stabilitaslah yang diproduksi (terjadi reproduksi).

Duality of Structure

Poole lebih penasaran lagi untuk mengetahui pengaruh proses structuration terhadap rules dan resources dalam kelompok. Dan ia percaya bahwa konsep duality of structure dari Giddens adalah kunci untuk menemukan pengaruh itu. Duality structure melihat bahwa rules dan resources adalah medium dan outcome. Dalam proses pengambilan keputusan, artinya, pembuatan keputusan tidak hanya dipengaruhi rules dan resources tapi juga mempengaruhi rules dan resources.

Stabilitas dan perubahan adalah produk dari proses yang sama. Struktur stabil jika pelaku di dalamnya membuatnya begitu, dan mempertahankan sistemnya berkali-kali. Struktur juga bisa berubah dengan prosedur yang sesuai rules dan resources yang ada. Meskipun demikian, tidak ada kelompok yang benar-benar stabil―dalam arti terus-menerus mereproduksi status quo. Setiap kelompok selalu menginginkan sedikit change atau dinamika dalam interaksi di dalam kelompoknya.

3 comments:

  1. Hi! Ardhya, I'm a new masters student and I would like to ask you if u can explain to me about Structuration and Decision Development (Poole 16.)? Thx!

    ReplyDelete
  2. subhanallah, membantu sekali postingan ini untuk tugas jigsaw saya, mba. ijin untuk dijadikan referensi. salam komunikasi :)

    ReplyDelete